Jumat, 21 Februari 2014

Membuat Repeater WiFi TP-Link



Membuat Repeater WiFi TP-Link


Bagi rekan-rekan yang senang utak-atik Wifi barangkali tertarik untuk membuat WiFi Repeater, yang tujuannya untuk memperluas area WiFi yang sudah ada atau memperluas area hotspot.
Teknologinya disebut dengan Wireless Distribution System ( WDS), di mana ada 1 WiFi Access Point (AP) yang utama dan WiFi Access Point lainnya sebagai repeater. Beberapa produk vendor seperti Lynksys, Dlink, dll juga fasilitas tambahan WDS-AP atau selain sebagai distribusi (repeater) sekaligus berfungsi sebagai Access Point (AP).
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk memposisikan AP sebagai WDS, diantaranya :
1. Access Point (AP) harus mendukung fitur WDS. Pastikan dulu ttg hal ini dengan membaca brosur produk AP yang dibeli.
2. Authentication access point yang didukung dalam system WDS hanyalah WEP 64/128 bit dan semua Access Point yang terlibat dalam 1 koneksi harus menggunakan konfigurasi WEP yang sama persis.
3. Channel Wifi yang digunakan harus sama. Berdasarkan standar IEEE 802.11b/g, Spektrum frequency Wifi beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan demikian mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), dengan frequency center sebagai berikut :
Channel 1 - 2,412 MHz
Channel 2 - 2,417 MHz
Channel 3 - 2,422 MHz
Channel 4 - 2,427 MHz
Channel 5 - 2,432 MHz
Channel 6 - 2,437 MHz
Channel 7 - 2,442 MHz
Channel 8 - 2,447 MHz
Channel 9 - 2,452 MHz
Channel 10 - 2,457 MHz
Channel 11 - 2,462 MHz
4. Di seting konfigurasi AP, setting channel Freq ini cukup dengan meng’klik’ nomor channel saja.
5. Pastikan MAC Address repeater sudah diijinkan untuk konek pada Access Point utama. Jika syarat diatas sudah dipenuhi, maka yang perlu dilakukan selanjutnya adalah :
* Aktifkan Wireless Bridging / WDS di semua Access Point yang ingin “digabungkan”.
* Catat MAC Address WiFi AP utama, lalu masukkan MAC Address itu ke WiFi repeater pada bagian WDS. Begitu juga sebaliknya.
* Setting IP WiFi AP Repeater sebagai bagian dari Network WiFi AP Utama.
* Matikan DHCP server di WiFi AP Repeater, krn DHCP akan diambil alih oleh WiFi AP Utama.
Sebagai catatan berdasarkan pengalaman :
* ISSID (Service Set Identifier) tidak perlu sama
* Ada kemungkinan beda Merk WiFi AP tidak bisa direlay
* Sudah sukses dilakukan di DLINK DWL-2700AP & DWL-2100AP.
* AP Utama tidak bisa mengaktifkan Mode Bursting tipe apa pun
Demikian tulisan singkat membuat repeater wifi menggunakan fasilitas / teknologi WDS (Wireless Distribution System), dibuat berdasarkan pengalaman membangun wifi hotspot dan repeater di kantor

Gambar di atas merupakan ilustrasi pengalamatan IP dari komputer-komputer yang terhubung dalam sistem jaringan menggunakan IP Static, seperti direkomendasikan dari situs TP Link.
Konfigurasi repeater mode TP Link TL-WA601G/501G
Pastikan AP utama fungsi Wifi berfungsi dengan benar.
Langkah 1
Buka browser web. Silakan masuk ke menu untuk mengkonfigurasi TP Link TL-WA601G/501G. (Tidak dijelaskan kita anggap semua pasti sudah memahaminya)
Langkah 2
Pilih menu Wireless -> Wireless Mode.
Jika AP utama mendukung fungsi WDS, silakan pilih Repeater:

Jika AP utama Anda tidak mendukung WDS, silakan pilih Universal Repeater :

Disarankan pilih mode “Universal Repeater” sebab tidak semua wireless client juga memiliki fasilitas WDS.
Langkah 3
Klik tombol Survey di bagian bawah halaman Wireless Mode. Kemudian akan muncul halaman daftar AP yang diterima. Harus menemukan SSID dari AP utama Anda, dan klik “Connect” dalam baris yang sesuai.

Langkah 4
Setelah Langkah 3, kembali ke halaman Mode Wireless. Alamat MAC AP utama harus secara otomatis mengisi kotak MAC AP wireless anda. Silahkan klik tombol “Save” untuk menyimpan pengaturan. ( Tersedia Produk Wireless TP Link : TL-WA501G, TL-WA601G, TL-WA5110G "Hi Power" Dll.)
http://rahasiatutorial.blogspot.com/2010/09/membuat-repeater-wifi-tp-link.html

pengertian dan fungsi repeater


pengertian dan fungsi repeater

Penjelasan Tentang Repeater adalah Suatu perangkat yang dipasang di titik-titik tertentu dalam jaringan untuk memperbarui sinyal-sinyal yang di transmisikan agar mencapai kembali kekuatan dan bentuknya yang semula, guna memperpanjang jarak yang dapat di tempuh. Ini di perlukan karena sinyal-sinyal mengalami perlemahan dan perubahan bentuk selama transmisi.

Repeater merupakan alat yang dapat menerima sinyal digital dan memperkuatnya untuk diteruskan kembali. Repeater juga dapat memperjauh jarak transmisi data. disamping itu, repeater dapat memperkecil noice pada sinyal transmisi yang datang.
 
Fungsi Repeater - Repeater bekerja pada level physical layer dalam model jaringan OSI, Tugas utama dari repeater adalah menerima sinyal dari satu kabel LAN dan memancarkannya kembali ke kabel LAN yang lain

Pada jaringan wireless, repeater diletakkan pada gedung-gedung yang tinggi, menara pemancar, atau dipuncak gunung. hal ini bertujuan agar sinyal yang diterima dapat dipancarkan dan diterima dengan baik, dengan adanya repeater, jarak gelombang yang dapat ditempuh oleh jaringan wireless juga semakin jauh. 

Gambar Repeater:

repeater, fungsi, pengertian, gambar, contoh repeater

PosTed By DiBeBasKan
http://dibebaskan.blogspot.com/2012/02/pengertian-dan-fungsi-repeater.html

Fungsi client-server


Fungsi client-server

Client
• Mengatur user interface
• Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
• Memproses aplikasi
• Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
• Memberikan response balik kepada pemakai
• Menyediakan akses basis data secara bersamaan
• Menyediakan kontrol recovery
Server
• Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
• Memeriksa autorisasi
• Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
• Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
• Memelihara data dictionary

Sumber :http://imachubby.blogspot.com/2010/05/client-server.html

PENGERTAN Access Point dan Fungsi Secara Lengkap



Pengertian Access Point dan Fungsi Secara Lengkap



Pengertian Access Point dan Fungsi Secara Lengkap - Hai sobat pelajar, pada kesempatan kali ini kita akan membahas seputar access point yang sering-sering ini kita dengar. Dalam artikel saya kali ini saya akan menuliskan pengertian dan fungsi dari istilah access point yang sedang kamu cari.

Pengertian Access Point
1. Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote.

2. Access point adalah adalah perangkat, seperti router nirkabel / wireless, yang memungkinkan perangkat nirkabel untuk terhubung ke jaringan.

3. Access Point dalam jaringan computer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait.

4. Access Point adalah perangkat yang digunakan untuk membuat koneksi wireless pada sebuah jaringan.

Fungsi Access Point
1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access(WPA)
3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
4. Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel 

CHANEL DAN FREKWENSI JRINGAN WI-FI Frekuensi Jaringan WI-FI



FUNGSI BRIDGE



fungsi BRIDGE

BRIDGE Adalah alat yang dapat menghubungkan sebuah LAN dengan LAN yang lain, apabila keduanya menggunakan teknologi yang sama, misalnya dengan teknologi ethernet.
Bridge bekerja pada level data link layer pada model jaringa OSI. oleh sebab itu, Bridge dapat menyambungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi atau medium acces control yang berbeza.
Bridge juga mampu mempelajari alamat link pada setiap perangkat yang tersambung dengannya dan mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut
Fungsi lain Bridge yaitu dapat memisahkan suatu paket data yang harus dikirimkan pada jaringannya sendiri atau pada jaringan yang lain, apabila kedua jaringan terhubung. Bridge dapat berfungsi sebagai router pada jaringan lebih luas. Hal tersebut dinamakan dengan istilah brouter (bridge-router). Bridge juga dapat meng-copy frame data dari suatu jaringan yang lain. asalkan jaringan teresbut masih terhubung.
 
http://gemilangict.wordpress.com/2011/12/01/fungsi-bridge/

Rabu, 05 Februari 2014

MANAJEMEN PROSES PADA SISTEM OPERASI DI LINUX


Proses Dan Manajemen Proses Pada Sistem Operasi Linux


Konsep Proses pada Sistem Operasi Linux
Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Setiap kali menggunakan utilitas sistem atau aplikasi dari shell, satu atau lebih proses “child” akan dibuat oleh shell sesuai perintah yang diberikan. Beberapa tipe proses :
.: Foreground
Proses yang diciptakan oleh pemakai langsung pada terminal (interaktif, dialog)
.: Batch
Proses yang dikumpulkan dan dijalankan secara sekuensial (satu persatu)
.: Daemon
Proses yang menunggu permintaan (request) dari proses lainnya dan menjalankan tugas sesuai dengan permintaan tersebut.

Sinyal
Proses dapat mengirim dan menerima sinyal dari dan ke proses lainnya. Proses mengirim sinyal melalui instruksi “kill” dengan format : kill [-nimor sinyal] PID
Standar nomor sinyal yang terpenting adalah :
sinyal

Mengirim Sinyal
Mengirim adalah salah satu alat komunikasi antar proses, yaitu memberitahukan proses yang sedang berjalan bahwa ada sesuatu yang harus dikendalikan. Mengirim sinyal sebelum instruksi. Dengan format : kill [-nomor sinyal] PID
Sebelum mengirim sinyal PID proses yang akan dikirim harus diketahui terlebih dahulu.

Mengontrol Proses Pada Shell
Shell menyediakan fasilitas job control yang memungkinkan mengontrol beberapa job atau proses yang sedang berjalan pada waktu yang sama. Misalnya bila melakukan pengeditan file teks dan ingin melakukan interrupt pengeditan untuk mengerjakan hal lainnya. Bila selesai, dapat kembali (switch) ke editor dan melakukan pengeditan file teks kembali.

Mengontrol Proses Lain
Perintah ps dapat digunakan untuk menunjukkan semua proses yang sedang berjalan pada mesin (bukan hanya proses pada shell saat ini) dengan format :
  • ps –fae atau
  • ps -aux
Beberapa versi UNIX mempunyai utilitas sistem yang disebut top yang menyediakan cara interaktif untuk memonitor aktifitas sistem. Statistik secara detail dengan proses yang berjalan ditampilkan dan secara terus-menerus di-refresh . Proses ditampilkan secara terurut dari utilitas CPU. Kunci yang berguna pada top adalah
  • s – set update frequency
  • u – display proses dari satu user
  • k – kill proses (dengan PID)
  • q – quit
Utilitas untuk melakukan pengontrolan proses dapat ditemukan pada sistem UNIX adalah perintah kill all. Perintah ini akan menghentikan proses sesuai PID atau job number proses.
>> Percobaan<<
percobaan 1 : Status Proses
Instruksi $ ps digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada.
PID adalah Nomor Identitas Proses, TTY adalah nama terminal dimana proses tersebut aktif, STAT berisi S (Sleeping) dan R (Running) .
COMMAND merupakan instruksi yang digunakan. Untuk melihat elemen/faktor lainnya, gunakan option -u.
Lalu akan tampil %CPU, yaitu presentasi CPU time yang digunakan oleh proses tersebut, %MEM = memori yang digunakan, RSS(Real System Storage) = jumlah memori yang digunakan,dan START =kapan proses tersebut diaktifkan.

Percobaan 2 : Menampilkan Hubungan Proses Parent dan Child
Pindahlah ke command line terminal dengan cara menekan Ctrl+Alt+F2 secara bersamaan, lalu login sebagai user.
Sintak yang akan kita gunakan untuk menampilkan proses child dan parent adalah ps -eH.
Sintak ps digunakan untuk menampilkan proses.
Option e digunakan untuk memilih semua proses sedangkan proses H digunakan untuk menampilkan proses secara hierarki.
Umumnya proses child ditampilkan dibawah proses parent. Proses child biasanya ditandai dengan awalan beberapa spasi atau garis.
Untuk menampilkan proses dengan keyword tertentu kita dapat menggunakan option grep.
Contoh untuk menampilkan proses mingetty ketik pstree | grep mingetty lalu tekan enter.
Sedangkan untuk menampilkan proses dan ancestor (proses parent) yang tercetak secara tebal kita dapat menggukan option -h.
Ketik pstree -h

Percobaan 3 : Menampilkan Status Proses dengan Berbagai Format
Untuk menampilkan status proses kita dapat menggunakan beberapa option.
Option pertama yang akan kita gunakan adalah -e.
Caranya tekan ps -e | more lalu tekan enter.
Option -e adalah digunakan untuk menampilkan dalam bentuk kolom.
Dengan masing kolom adalah PID, TTY, TIME, dan CMD.
Jika halaman penuh terlihat promt –More– di bagian bawah screen, tekan q untuk kembali ke promt perintah.
Untuk menampilkan status dengan kriteria yang kita atur secara manual kita dapat menggunakan option -eo.
Penggunaannya adalah ps -eo .
Contoh untuk menampilkan pid dan cmd dari proses ketik ps -eo pid,cmd | more lalu tekan enter.

Percobaan 4 : Mengontrol Proses dan Shell
Perintah yes berfungsi untuk mengirim output y secara terus-menerus.
Ketik yes lalu tekan enter.
Proses diatas akan terus berjalan, untuk menghentikan secara paksa gunakan Ctrl+c.
Salah satu cara agar perintah yes tetap dijalankan tetapi shell tetap digunakan untuk hal yang lain dengan meletakkan proses pada background dengan menambahkan karakter & pada akhir perintah.
Ketik yes > /dev/null &
Ketik jobs untuk melihat status proses .
Untuk menghentikan suatu job, kita dapat menggunakan perintah kill lalu diikuti job number atau PID.
Untuk identifikasi job number, tambahkan karakter % diakhir perintah lalu diikuti dengan job number.
Contoh untuk menghentikan proses dengan job number 1 ketik kill %1.